CONTOH PERUSAHAAN YANG TIDAK MEMIKIRKAN KEDEPAN
Ini saya ceritakan menurut pengalaman yang terjadi di salah satu perusahaan, apabila ada kesamaan dalam cerita ini mohon maaf dan dijadikan sebagai contoh dan pelajaran untuk masa yang akan datang. Tetapi mohon maaf dengan nama yang disamarkan, dan apabila pun ada yang tersinggung mohon maaf. Agak kritik tetapi demi pembelajaran bagi perusahaan lain yang lain kelak di masa depan.
Isi posting kali ini adalah problem salah satu perusahaan pembiyayan dengan latar belakang pembiyayaan sepeda motor ternama di dunia. Ya walau di indonesia agak di bawah rata rata karena di dasari model dan variasi yang kurang memukau para konsumen di pasar.
Nah katanya sih ownernya kaya raya....Campuran dari perusahan yang memiliki perusahaan batu bara dan pembuatan kapal laut dll dengan di gabung perusahaan pencipta atau merk sepeda motor yang akan di kreditkan. Saya lanjutkan yaaaa nah saat saya 6 bulan bekerja, saya langsung naik jabatan atau golongan ke surveyor, atau marketing officer bahasa keren..Setelah di jadikan marketing officer, saya naik jabatan lagi dengan Inventory officer…..atau kepala gudang di cabang tersebut. yang tugasnya adalah menjual segala unit tarikan ( Sepeda Motor ) baik yang di kembalikan atau di tarik oleh PIC dari tangan konsumen yang bermasalah, baik masalah karakter maupun ekonomi…
Awalnya perusahaaan ini menurut perhitungan dari kantor pusat katanya untung, karena semua orang mengatakan untung, ya saya ya kan saja...dan cabang kami pun masih untung… tetapi saat ini terjadilah pergantian kepala cabang, yang mana kepala cabang kami itu berasal dari salah satu petinggi area yaitu managernya team collectin maka disinilah awalnya terjadi perubahan yang amat drstis, " Tanya kenapa beliau di pindahkan ? " konon katanya masalah pribadi atau sentimental dengan sesama manger.... di kutip dari beberapa element di dalam kantor.
Setelah beliau resmi menjabat sebagai kepala cabang, maka cabang kami di stop penjualan, dan ironisnya lagi, beliau itu jabatan awal manager lalu di turunkan jabatan menjadi kepala cabang, maka dengan terjadinya stop penjualan maka customer kami lambat laun akan menghilang ( Lunas atau Tarik ). Dengan begitu maka akanlah banyak dari kami yang akan di mutasikan keluar daerah ( Cabang kami ) di mana rata rata tidak menginginkan itu, kalau di promosikan sih lainnn... ini kadang juga turun jabatan hahahahaha mana mau, habis itu dua buah dapur lagi…gaji pun sedikit, mana cukup.
Sungguh kejam ya penguasa saat ini, kenapa masalah pribadi di bawa bawa ke kerjaan ? imbasnya kan kami ini. ini menyangkut masa depan orang banyak dan mempertaruhkan nasib pekerjaan orang lain, pasti akan banyak dari kami yang nganggur, beeuuhhh sedih sekali mana anak anaknya ada yang sakit, sewa rumah lagi, belum makannya lagi sehari - hari.
Inilah akibat mengedepankan egois sesama penguasa, sedih cabang kami, oya cabang kami ini kami ibaratkan cabang A dan cabang satu lagi yang kita bahas adalah cabang B, lanjut.... dan yang anehnya lagi nih ada cabang jualannnya banyak, satu bulan 1000 unit, mungkin bisa jadi lebih,, tapi logika saja ya para pembaca, siapa sih yang pakai seribu unit tiap bulan, coba deh pergi ke dinas kependudukan, ada gak kota tersebut lebih dari satu milyar jiwa??? nah kalau 1000 unit satu bulan gimana dua tahun yaitu 12 bulan ( 1 tahun = 12 bulan, jualan 1.000 unit satu bulan, kalau di kalikan 1.000 unit X 12 bulan = 12.000 unit. nah kalau dua tahun 1.000 unit X 24 bulan = 24.000 unit. ) banyak bener tu manusia dalam satu kota ???? provinsi SUMUT saja penduduknya 13.215.401 Jiwa pada tahun 2012 dan jumlah penduduk miskin pada tahun 2011 1.339,2 jiwa. sumber
:
sumut.bps.go.id/#&panel1-3
|
Siapa yang pakai yaaa sepeda motor ?? itu provinsi segitu, di bagi beberapa kota,,,,Buset deh... ampun ampun, yang begonya lagi nihhh kantor pusat iya iya aja... di bilang untung... tapi tarikan banyak, nunggak banyak, untung dari mana??? perhitungan oke lahhh uangnyaaa manaaaa ?? hahahaha
|